Showing posts with label teknik 2. Show all posts
Showing posts with label teknik 2. Show all posts

Friday, January 10, 2014

Tips Fotografi landscape

Tips ini sangat berguna untuk memotret landscape yang benar. Tetapi foto yang bagus tidak selalu foto yang benar. Jadi silakan saja untuk melanggar tips-tips ini, tapi sebelumnya kita harus tahu dulu. Mari kita simak tips berikut ini.
1. Perhatikan Horizon


Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.

Thursday, October 31, 2013

teknik fotografi model indoor

Foto model outdoor sekarang lagi “booming” nih, tapi foto model outdoor juga ga ketinggalan lho! Hasil yang dicapai oleh pemotretan di studio seharunya lebih berkonsep, dengan lighting yang lebih sempurna. Berikut adalah beberapa tips untuk pemotretan model indoor:
foto model di dalam studio

1. Konsep – Pemotretan studio seharusnya simple namun berkonsep, dan upayakan agar konsep tersebut kuat dan didukung oleh semua elemen fotografi. Apakah yang anda ingin capai dari pemotretan tersebut? Apakah anda mempunyai sebuah “brief” atau sebuah gambar yang anda harus ceritakan dari foto tersebut? Kesan atau mood apa yang anda ingin dapatkan jika orang melihat foto anda? Elemen2 apa saja yang anda butuhkan untuk mencapai konsep tersebut dengan sempurna? Inilah hal2 yang anda harus pikirkan dan telusuri sebelum pemotretan, agar anda dapat menghasilkan sebuah karya yang menakjubkan.
2. Warna – Elemen warna ini tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja. Pikirkan warna2 apa saja yang anda harus kemas dalam foto anda. Warna latar, pakaian model, props dan bahkan warna makeup dari sang model pun perlu anda perhatikan. Gunakan warna yang harmonis satu dengan yang lainnya, atau yang berkomplemen. Contohnya, merah bisa diharmonikan dengan pink, dan bisa dikomplemen oleh warna biru.
3. Makeup – Makeup sangat mendukung dalam pemotretan model. Dunia media seperti majalah dan televisi telah menerapkan sebuah standard kecantikan, di mana seorang model harus mempunyai wajah dan kulit yang super mulus. Namun realita nya tidak semua orang memiliki hal tersebut, tetapi ini dapat diwujudkan dengan tambahan makeup. Makeup yang baik juga membantu untuk memperjelas fitur2 dari wajah agar model terlihat lebih cantik, anggun, elegan, dan juga langsing. Tema atau konsep dari photoshoot ini juga bisa didukung oleh makeup. Contohnya konsep foto anggun tentunya patut ditemani dengan makeup yang elegan.
4. Lighting – Lighting dapat membantu dari beberapa segi, seperti mood, dan juga membantu mempercantik sang model. Dengan menggunakan lighting yang soft (lembut), kulit sang model akan terlihat lebih mulus. Ini dapat tercapai dengan menggunakan merekayasa pencahayaan flash menjadi soft. Biasanya flash dibungkus oleh soft box atau payung yang besar, agar menghasilkan cahaya yang soft, rata dan besar. Angle dari lighting bisa mempengaruhi mood dari foto anda, dan harus diperhatikan dengan seksama.
5. Pose – Pose yang bagus akan mendukung sebuah potret. Perhatikanlah letak wajah, lekukan tubuh dan juga peletakan tangan hingga jari jemari dari sang model untuk membantu menekankan konsep yang telah anda pilih. Sebuah pose atau postur tubuh dapat merubah mood dari foto secara total, jadi jangan diabaikan!
6. Props – property atau peralatang yang memperlengkap dan mempermanis sebuah setup dari studio anda akan sangat berdampak dalam hasil yang anda ciptakan. Pilihlah props yang juga mendukung konsep anda, dan jangan lupa untuk meletakkannya secara strategis dalam komposisi anda, dan gunakan props ini untuk membantu sang model untuk berpose.
7. Latar – Background dari foto bisa saja simple, bahkan putih polos, asalkan menunjang konsep dari foto session anda. Backdrop dari sebuah pemotretan studio biasanya hanya mencakupi sedikit bagian dari framing, namun tetap saja harus diperhatikan agar tidak menjadi distraction (mengganggu) komposisi dan potret dari sang model.
Salah satu fotografer model yang saya paling kagumi adalah Manny Librodo. Fotografer asal Filipina ini sudah melegenda di dunia fotografi sekarang, dan telah keliling dunia untuk mengajarkan ilmu nya. Konsepnya selalu sangat mendalam dan didukung oleh semua aspek dari fotografi. Berikut adalah salah satu foto terbaru dari beliau.
Manny librodo foto studio
Satu lagi fotografer studio yang saya idolakan adalah Zhang Jingna atau lebih dikenal dengan Zemotion. Fotografer wanita asal Singapur ini adalah salah satu talenta yang paling terkenal dari Deviant Art, sebuah situs untuk berbagi dan memamerkan hasil karya anda dari segi fotografi maupun design. Demikan juga dengan Zemotion, konsepnya selalu jelas dan sangat berkesan kepada siapapun yang melihat karyanya.
Zemotion fotografi model studio

Wednesday, October 30, 2013

Memaksimalkan Kamera Saku


Tips Fotografi - Beberapa hari yang lalu banyak Sobat InFotografi yang menanyakan, bagaimana jika Saya hanya memiliki kamera saku dan tidak memiliki kemampuan untuk merubah Shutter Speed serta Aperture secara manual, padahal elemen-elemen tersebut penting sekali dalam dunia fotografi? Kami rasa itu merupakan pertanyaan yang bagus sekali Sobat, pada dasarnya kalian memiliki dua pilihan dalam menghadapi kasus seperti ini.


1. Upgrade Kamera Kalian!

Pilihan ini bisa jadi merupakan opsi yang paling ideal jika Sobat menginginkan kendali penuh atas kamera Aperture dan Shutter Speed, meskipun Sobat bisa melakukan tips fotografi di bawah ini tetapi masih saja Anda tidak bisa secara akurat melakukan pengaturan terhadap kamera.
Sobat memiliki Dua pilihan terbaik jika memutuskan untuk melakukan upgrade kamera, yang pertama adalah membeli kamera DSLR, atau bisa kamera saku yang memiliki pengaturan manual atau yang sering disebut dengan prosumer. Kamera DSLR mungkin adalah pilihan tepat jika Sobat ingin memiliki kendali yang lebih dan tidak sebatas hanya Aperture serta Shutter speed. Sobat akan memiliki keleluasaan memilih beragam lensa, memotret dengan mode manual dan kendali terhadap pengaturan yang lain seperti ISO, White Balance, Exposure dan lain-lain. Pilihan alternatif lain adalah membeli kamera saku yang memiliki fitur fotografi. Sekarang ini banyak sekali kamera saku yang ada di pasaran sudah dilengkapi dengan fitur kendali manual atau semi-otomatis.
Opsi pertama ini tentu saja akan membuat Sobat mengeluarkan anggaran lebih untuk melakukan upgrade kamera, jika Anda masih belum memiliki anggaran lebih, cobalah sementara untuk mengikuti teknik fotografi yang ada di opsi kedua.

2. Maksimalkan Kamera Saku Kalian!

Coba lihat kamera saku Anda, dan jangan pernah kecewa dan mengeluh. Itu adalah pintu awal Sobat sekalian dalam dunia fotografi. Kebanyakan kamera saku memang di desain dengan fitur mode otomatis berdasarkan keperluan pemotretan sehari-hari. Kamera saku memiliki beberapa mode pemotretan yang bisa memberikan kepada seorang fotografer kemampuan untuk menginformasikan kepada kamera tentang situasi pemotretan serta tipe foto seperti apa yang diinginkan.
Mengerti penggunaan mode pemotretan tersebut akan memberikan kendali lebih terhadap pengaturan aperture dan shutter walau hanya dengan porsi sedikit, setiap mode pemotretan yang dipilih akan memicu pengaturan yang berbeda di kamera Anda.
Jika Sobat ingin memiliki kendali lebih atas pengaturan Aperture dan Depth of Field, kami menyarankan Sobat untuk memotret dengan Dua mode otomatis, yaitu 'Portrait' dan 'Landscape'
  • Jika Sobat menginginkan  Depth of Field sempit (Fokus di foreground dan backround blur) maka memotretlah dengan menggunakan mode 'Portrait' dimana itu akan menginformasikan ke kamera saku untuk memilih Aperture yang lebih lebar. 
  • Jika Sobat menginginkan Depth of Field lebar (semua terfokus) maka memotretlah dengan menggunakan mode 'Landscape', dimana kamera akan secara otomatis memilih Aperture atau bukaan yang kecil. 
  • Jika Sobat menginginkan Shutter Speed cepat, gunakan mode 'Sports' saat memotret. Kamera akan secara otomatis mengasumsikan Anda ingin mem-freeze atau membekukan pergerakan atau movement sebuat subyek.
  • Jika Sobat mengingingkan Shutter speed lambat, Sobat akan sedikit menemukan tantangan dimana kebanyakan kamera tidak memiliki mode pengaturan ini. Anda bisa mencoba memotret dengan menggunakan mode 'Night' (jika kamera saku Anda memilikinya) tetapi yang akan menjadi masalah adalah kamera pasti akan secara otomatis menyalakan flash ketika pemotretan. Sobat bisa mencoba untuk menutupi flash dan mungkin bisa mendapatkan hasil foto yang seperti sobat inginkan.
Tentu saja tidak satupun dari mode diatas memberikan angka yang spesifik tentang pengaturan yang kalian pilih tetapi mereka memberikan kalian kendali lebih dari yang kalian pikir sebelumnya, jika Sobat ingin kendali yang lebih terhadap Aperture atau Shutter Speed maka mulailah menabung untuk membeli kamera DSLr pertama kalian.

Tips Foto: Light Painting Alias Melukis Dengan Cahaya



Pernah mencoba memotret dengan teknik light painting? kalau belum anda harus mencobanya. Memotret dengan teknik light painting adalah hal yang sangat mengasyikkan dan salah satu penggunaan kreatif shutter speed. Dalam fotografi light painting, kita membuka shutter dalam waktu yang cukup lama (long exposure), memotret dalam kegelapan dan mengarahkan sumber cahaya terarah (misal lampu senter) pada beberapa titik obyek foto dalam rentang sepanjang shutter terbuka.
Hyperjump

Teknik foto light painting atau light graffiti tidak membutuhkan banyak biaya, hal utama yang membedakan foto light painting bagus dan yang biasa-biasa saja adalah kreatifitas dan kemauan kita untuk mencoba. Dengan teknik ini, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas layaknya lukisan.

Tujuan utama teknik foto “melukis dengan cahaya” adalah kita menerangi beberapa area atau titik pada obyek sehingga hanya hanya daerah yang diterangi tersebut yang terekam di foto. Penggunaan kreatif lain adalah untuk membentuk pola cahaya yang unik. Semua tergantung visi anda.

Apa Saja Yang Dibutuhkan?

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mencoba teknik ligh painting:
  1. Sebuah kamera dengan kontrol manual, terutama yang dilengkpai dengan mode bulb. Ini diperlukan karena waktu exposure bisa diatas 30 detik. Sebagai contoh, foto mobil diatas dihasilkan dengan 113 detik
  2. Sebuah tripod
  3. Sumber cahaya: lampu senter, flash eksternal, lampu belajar, obor elektrik, lilin dll sesuai selera. Makin beragam sumber cahaya serta pilihan warnanya makin banyak opsi kreatif kita.
  4. Shutter release, atau jika tidak teman yang rela memencet tombol shutter
Fire

Foto Light Painting: Uji Coba Pertama

Foto light painting bisa dicapai dengan banyak cara, namun kalau anda baru pertama kali mencoba berikut beberapa langkah awal yang bisa diikuti:
  1. Cari tempat yang gelap. Anda bisa mencobanya dikamar dengan lampu dimatikan. Jika anda mencobanya di luar ruangan, usahakan tidak ada sumber cahaya lain yang masuk ke foto (memang tdak harus tapi untuk awal agar lebih mudah)
  2. Tentukan obyek foto yang akan anda sinari, lalu tentukan bagaimana anda akan menyinarinya
  3. Alternatif lain adalah memotret pola sumber cahaya: anda bisa menggunakan lampu senter untuk menulis kata atau meniru bentuk tertentu
  4. Set kamera di posisi bulb mode, artikel ini membahas mode bulb secara tuntas
  5. Gunakan aperture yang moderat. Antara f/4 sampai F/8 adalah pilihan awal yang bagus
  6. Gunakan kabel release shutter lalu kunci di posisi lock, kalau anda tidak memiliki kabel release cari teman yang mau memencetkan tombol shutter sesuai waktu exposure yang dibutuhkan
  7. Sekarang mulailah gunakan sumber cahaya untuk menerangi beberapa titik/area obyek foto atau mulailah membuat bentuk sesuai keinginan anda tadi
  8. Usahakan anda tidak berdiri antara sumber cahaya dan lensa, kalau cahaya dari lampu ke lensa terhalang oleh badan anda maka hasil foto akan tampak ada siluetnya
  9. Usahakan lama penyinaran antara satu titik ke titik lain sama waktunya agar hasil foto tampak lebih halus
  10. Setelah selesai ‘melukis”, lepaskan tombol shutter (atau kabel release)
  11. Lihat hasil akhir foto, kalau anda belum puas dengan foto akhir, ulangi lagi. Kadang diperlukan beberapa kali usaha untuk menentukan waktu exposure yang bagus sesuai dengan kekuatan sumber cahaya anda
The Hollow Line - Light Graffiti
F/4, 240 detik, bulb. perhatikan bahwa kedua model diatas harus berpindah dari satu titik ke titik lain

Tuesday, October 29, 2013

Tips untuk mendapatkan foto makro

Duh, ternyata dunia makro benar2 mengagumkan.. sejak pertama saya membeli kamera DSLR baru saya langsung jatuh cinta dengan fotografi makro.  Sudah berbagai macam cara saya coba mulai dari Reverse Ring, Filter Close Up, sampe menggunakan Raynox DCR-250 semuanya demi mendapatkan foto makro.
Nah, kali ini saya akan mencoba berbagi tentang tata cara atau teknik fotografi makro meskipun sebenarnya saya belum terlalu menguasai tetapi setidaknya tulisan ini bisa mengingatkan kembali kepada saya agar tidak lupa.  Sebenarnya trik ini saya dapatkan dari belajar dilapangan dan bertanya-tanya kepada para teman sealiran, jadi saya juga sedang terus belajar makro hingga saat ini :)
Nilai terpenting dari sebuah foto makro ada beberapa hal yakni :



  1. Ketajaman gambar
  2. Komposisi dan tonal yang apik dan bersih
  3. Momentum (momen/kejadian)
Namun sebenarnya berbicara tentang nilai utama foto makro adalah tentang sebuah foto dari objek yang berukuran kecil namun digambarkan secara tajam.  Jadi mau gambar apa saja baik belalang, capung, nyamuk apabila gambar tersebut tajam dan bersih tentu akan bernilai tinggi.  Hanya saja untuk memperoleh gambar yang tajam ini ternyata cukup susah dan harus dicoba berulang kali, jadi biasanya saya perlu memotret sampai puluhan kali untuk mendapatkan satu gambar yang sempurna dimata saya.
Baik langsung aja saya coba paparkan beberapa tips yang saya pelajari tentang cara mendapatkan gambar yang detail pada foto makro.
1.  Pengaturan Kamera (Settingan Kamera)
Ini sangat berpengaruh, apabila settingan kita tidak pas maka hasilnya juga tidak akan baik.  Beberapa settingan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
- Kecepatan (Shutter Speed), perhatikan kondisi cahaya dan angin disekitar lokasi hunting anda apabila angin kencang setidaknya perlu kecepatan antara 1/120″ sampai 200″.  Tetapi bila angin tidak terlalu kencang kecepatan 100″ sudah cukup baik, sesuaikan pula dengan cahaya apabila terang maka gunakan speed tinggi demikian sebaliknya.
- Aperture (F), kedalaman (Depth Of Field) dari sensor kamera jg sangat berpengaruh untuk mendapatkan foto makro yang detail.  Kalo menurut saya usahakan F tidak lebih dari 11 karena akan mengakibatkan komposisi yang jelek, maksudnya bukan hanya objeknya yg dapat tetapi juga sama background2 nya sehingga foto terkesan ramai.
- ISO, merupakan kepekaan terhadap cahaya apabila cahaya terasa kurang ada baiknya ISO ditinggikan hanya saja jangan terlalu berlebihan karena foto makro adalah komponen foto yang sangat detil sehingga noise sedikit saja akan terlihat jelas.  Menurut pengalaman rata2 pemakaian ISO jangan lebih dari 500.
2.  Alat yang digunakan
Penggunaan alat untuk foto makro sangat berpengaruh sekali, sejauh ini tidak ada yang lebih baik selain menggunakan lensa macro karena lensa tersebut sudah dirancang khusus untuk foto dengan perbandingan jarak yang sangat dekat hingga 1:1.  Untuk itu kualitas hasil foto makro dengan lensa macro tentu jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaan reverse ring, extension tube, atau filter close up misal Raynox DCR-250.  Lensa macro memiliki kemampuan dan area tajam yang jauh lebih luas dibandingkan dengan teknik abal-abal makro lainnya.
Untuk foto ekstrim atau foto makro dengan objek yang lebih kecil atau lebih detail, perlu digunakan kamera dengan kemampuan pembesaran diatas 3x atau anda dapat menggunakan kamera makro yang diberi filter close up.. namun teknik ini memerlukan pencahayaan yang baik agar gambar tertangkap sempurna.
3.  Pencahayaan yang baik
Cahaya yang baik untuk foto makro adalah pagi dan sore hari, untuk pagi hari di mulai pada jam 7 pagi hingga pukul 9 pagi, karena pada saat itu cahaya matahari cukup lembut dan tidak berlebihan.  Untuk sore hari bisa dimulai dari pukul 3 atau 4 sore sampai menjelang maghrib.  Selain itu anda juga bisa mengatasi kekurangan cahaya dengan flash internal maupun external yang diberi tambahan Diffuser.
4.  Angle dan Posisi Saat Memotret
Angle (bukan angel) adalah sudut bidik saat memotret objek.  Memotret makro tidak sama dengan memotret landscape atau model, karena nilai jual dari foto makro ini adalah ketajaman.  Banyak dari para fotografer makro memilih objek serangga sebagai modelnya, itu dikarenakan serangga berukuran relatif kecil dan diperlukan detail yang baik agar terlihat sempurna.
Lantas bagaimanakah angle dan posisi yang baik ? Saya mendapatkan teori ini dari salah seorang teman yang bisa dikatakan punya bakat makro yang luar biasa yaitu Danniel Partogi.  Menurut sang maestro, kita harus mengenali objek dan memahami tekstur tubuhnya agar dapat masuk kedalam area fokus (DOF).  Ketepatan pengukuran area fokus akan membuat objek tampak detail sempurna.  Berikut teorinya (dengan objek serangga) :
  1. Posisi tangan harus menunjang bagi kamera untuk tidak terjadi shake, misal dengan mencari objek yang posisi hinggapnya tidak lebih dari tinggi sepinggang sehingga kita dapat membidiknya dalam keadaan duduk dan tangan menopang di paha atau kaki.  Penggunaan monopod bisa juga dilakukan, namun berdasarkan pengalaman ini malah merepotkan karena kadang kita tidak bebas dalam mencari flat angle.
  2. Gunakan teori Flat Angle : yaitu sudut bidik dimana seluruh bagian serangga tampak datar sehingga seluruh tubuhnya mendapatkan area detail seluruhnya dari ujung kepala sampai ujung ekor.  Pada kasus tertentu teori flat ini tidak digunakan, misal kita hanya ingin mengambil facet serangga.
    Teknik foto makro
    Gambar diatas menunjukkan bahwa bila objek tidak datar maka hanya bagian yang terdekat dari kamera yang akan tampak detail (ini tergantung jarak juga, bila jarak sangat dekat 1:1 teori ini berlaku.. kalo jarak agak jauh ya DOF dapat semua)Teori flat foto makro
    Gambar diatas sudah jelas bukan? bila posisi objek datar maka DOF juga akan ikut merata dan detail nya akan maksimal.Untuk mendapatkan posisi flat ini tentu saja anda yang harus memposisikan diri kalo serangganya ya nanti dia malah terbang kabur haha, artinya anda mesti muter2 sampai objek bisa dapat datar di lensa kamera.
  3. Untuk mendapatkan tone background yang cantik, jangan gunakan flash.. gunakanlah sinar alami (available light) dan posisikan diri anda untuk mendapatkan background yang baik.  Kapan waktu yang baik untuk pencahayaan sudah saya jelaskan diatas.
  4. Gunakan lensa makro, lensa makro adalah lensa khusus untuk makro sehingga tentunya hasilnya akan lebih maksimal.  Penggunaan teknik makro abal-abal memiliki kekurangan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan lensa makro sesungguhnya.  Tapi bagi anda yang mungkin perlu jual motor untuk dapat lensa itu, jangan kuatir teknik2 ini masih bisa dipake untuk makro abal-abal kok..
Oke, mungkin ini saja yang bisa saya share… yang jelas foto makro itu sangat mengasyikkan dan penuh tantangan.. go macro!!
Contoh gambar yang diambil dengan teori flat dan semuanya dengan available light tanpa flash : (karya sendiri lho)
Klik pada gambar untuk memperbesar, maklum kalo kecil rada kabur..
teknik foto makro
belalang thodak